12 research outputs found

    EDUKASI TENTANG APLIKASI INARISK PERSONAL MENINGKATKAN PENGETAHUAN MAHASISWA PROFESI NERS DI UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

    Get PDF
    Aplikasi InaRISK telah secara resmi diluncurkan penggunaannya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 10 November 2016. Namun, aplikasi ini masih jarang digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Kurangnya sosialisasi tentang aplikasi ini, serta kurangnya kesadaran masyarakat mengenai tanggap bencana menjadi salah satu penyebabnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang aplikasi InaRISK Personal terhadap pengetahuan mahasiswa profesi Ners. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan pendekatan pre and post test. Variabel independen pada penelitian ini yaitu edukasi tentang InaRISK Personal dan variabel dependennya adalah pengetahuan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan Profesi Ners TA 2020/2021 di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang sesuai kriteria inklusi sebanyak 25 orang. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengetahuan tentang InaRISK Personal disusun peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan telah diuji validitas dan reliabilitas. Intervensi diberikan melalui kegiatan penyuluhan dan pembagian booklet. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang InaRISK Personal terhadap pengetahuan mahasiswa menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan mahasiswa tentang aplikasi InaRISK Personal sebelum edukasi didapatkan rerata 5.96 dan sesudah edukasi meningkat menjadi 8.52 dan ada pengaruh edukasi tentang aplikasi InaRISK Personal terhadap pengetahuan mahasiswa (rvalue 0,000). Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengadakan penelitian lanjutan mengenai edukasi tentang aplikasi InaRisk Personal.Aplikasi InaRISK telah secara resmi diluncurkan penggunaannya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 10 November 2016. Namun, aplikasi ini masih jarang digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Kurangnya sosialisasi tentang aplikasi ini, serta kurangnya kesadaran masyarakat mengenai tanggap bencana menjadi salah satu penyebabnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang aplikasi InaRISK Personal terhadap pengetahuan mahasiswa profesi Ners. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan pendekatan pre and post test. Variabel independen pada penelitian ini yaitu edukasi tentang InaRISK Personal dan variabel dependennya adalah pengetahuan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan Profesi Ners TA 2020/2021 di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang sesuai kriteria inklusi sebanyak 25 orang. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengetahuan tentang InaRISK Personal disusun peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan telah diuji validitas dan reliabilitas. Intervensi diberikan melalui kegiatan penyuluhan dan pembagian booklet. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang InaRISK Personal terhadap pengetahuan mahasiswa menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan mahasiswa tentang aplikasi InaRISK Personal sebelum edukasi didapatkan rerata 5.96 dan sesudah edukasi meningkat menjadi 8.52 dan ada pengaruh edukasi tentang aplikasi InaRISK Personal terhadap pengetahuan mahasiswa (rvalue 0,000). Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengadakan penelitian lanjutan mengenai edukasi tentang aplikasi InaRisk Personal

    HUBUNGAN EDUKASI PENANGANAN COVID 19 MANDIRI DI RUMAH DENGAN KECEMASAN MASYARAKAT ASRAMA YON ARHANUD 2 KOSTRAD MALANG

    Get PDF
    ABSTRACT  Covid-19 is an infectious disease caused by a newly discovered type of coronavirus. This virus is a new virus and a previously unknown disease before the outbreak in Wuhan, China, in December 2019. Coronavirus itself is a group of viruses that can cause disease in animals or humans. The purpose of this study was to determine whether there was a relationship between education on handling COVID-19 independently at home and public anxiety in the Yon Arhanud 2 Kostrad Dormitory. This research is a quantitative research using a cross sectional approach. The sample in this study was 50 respondents in asrama YON ARHANUD 2 using the Simple Random Sampling Technique. The data were analyzed using the Spearman Rank Correlation test. The results showed that there was a relationship between the handling of COVID-19 at home and public anxiety with a p value of 0.042. Based on this research, it is hoped that the general public can implement independent handling of COVID-19 at home, because the higher the handling of COVID-19 independently at home, the lower the level of public anxiety. Keywords: Anxiety, Self managemen Covid-19 ABSTRAK Covid-19 wabah menular yang di akibatkan corona virus. Wabah corona menyebar dengan cepat diselurh belahan dunia sejak akhir tahun 2019. Penangangan corona virus selai  dilaksanakan secara kuratif upaya preventif juga di perlukan sebagai tindakan pencegahan mandiri yang dapat dilakukan secara luas di masyarakat sanfat diperlukan untuk dapat dilaksanakan mandiri oleh  masyarakat luas.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan edukasi penanganan covid-19 mandiri dirumah dengan kecemasan masyarakat di Asrama Yon Arhanud 2 Kostrad. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah warga yang tinggal di asrama YON ARHANUD 2 KOSTRAD Malang sejumlah 50 responden dengan menggunakan Teknik Simple Random Sampling. Data dianalisis menggunakan uji Korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara penanganan covid-19 mandri di rumah dengan kecemasan masyarakat dengan p value 0,04. Berdasarkan penelitian ini, Diharapkan kepada masyarakat umum dapat menerapkan penanganan covid-19 mandiri di rumah, karena semakin tinggi penanganan covid-19 mandiri di rumah maka semakin rendah tingkat kecemasan masyarakat. Kata Kunci : Kecemasan, Penanganan mandiri Covid 1

    Pengaruh Aplikasi Early Warning Score System (EWSS) Terhadap Ketepatan Skoring Virulensi Covid-Oleh Mahasiswa Program S1 Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

    Get PDF
    Pendahuluan: Mahasiswa keperawatan sebagai tenaga kesehatan pemula yang akan diterjunkan pada praktek klinik keperawatan harus dibekali tetang pemahaman yang baik tentang covid-19. Early Warning Score System (EWS)S merupakan sistem skoring sederhana menggunakan system Track & Triggering berdasarkan tanda vital pasien yang menunjukkan tanda-tanda awal perburukan kondisi klinis pasien. EWSS dapat di aplikasikan secara praktis dan sederhana oleh mahasiswa S1 Keperawatan baik pada jenjang akademik maupun profesi untuk mendeteksi tingkat Skoring Virulensi pasien COVID-19 atau kasus kasus yang mengarah ke COVID-19 dan belum terkonfirmasi secara klinis dan laboratoris. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Aplikasi Early Warning Score System (EWSS) Terhadap Ketepatan Skoring Virulensi Covid-Oleh Mahasiswa Program S1 Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan one group pretest and posttest design. Target yang ingin dicapai adalah pengukuran secara tepat Skoring Virulensi covid -19 oleh mahasiswa s1 keperawatan melalui tes kasus –kasus klinis, setelah diberikan aplikasi edukasi dan simulasi EWS covid - 19. Pada penelitian ini yang menjadi populasi Mahasiswa Program S1 Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang minimal semester 6 dan sudah mendapatkan kuliah keperawatan gawat darurat. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan Setelah Edukasi konsep EWSS dan simulasi kasus dilakukan pada responden  didapatkan hasil peningkatan ketepatan penentuan virulensi kasus berdasarkan EWSS menjadi 16,7% berada pada kategori baik dan cukup dan didapatkan  p value 0.000 < (α 0,05) yang berarti terdapat pengaruh aplikasi EWSS terhadap ketepatan skoring virulensi Covid-19. Diskusi: Aplikasi EWSS bagi tenaga kesehatan di lingkungan klinis sangat bermanfaat dimana EWSS dapat mengidentifikasi keadaan pasien yang beresiko lebih awal dan menggunakan multi parameter

    PERBEDAAN RENCANA TANGGAP DARURAT GEMPA BUMI PADA SEKOLAH DASAR DAERAH PESISIR DAN DAERAH PERKOTAAN DI MALANG

    Get PDF
    Indonesia is an earthquake-prone country. The most victim caused by earthquake were school age children. Malang coastal area has 3 times higher earthquake prone than urban area, but urban area has bigger risk of victim and loss. This study aimed to determine differences in earthquake emergency response plans. This research uses observational descriptive with cross sectional design. Population is all principal of elementary school in Malang including coastal and urban area, and sample 34 principal of elementary school in urban area and 34 principal of elementary school in coastal area with purposive sampling. The data were analysed usin Mann-whitney test and significance test using SPSS 16 for windows. The results show that p value (sig)> 0,05 and 1,00 >0,05 wich mean no differences in earthquake emergency response plans. However in coastal area has higher score than urban area. Coastal area has score 10,4 and urban area has score 2,3. Monitoring, reviewing, and updating in earthquake emergency response plans and the development of new initiatives should be built on every school

    Penggunaan Emergency Kit Dasar untuk Kegawatdaruratan Home Industry Shuttlecock

    Get PDF
    Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Kasus kegawatdaruratan yang sering terjadi pada pekerja di tempat kerja salah satunya adalah luka robek. Kejadian kegawatdaruratan di tempat kerja dapat terjadi sewaktu-waktu sehingga perlu adanya kesiapan baik peralatan dan kemampuan dalam penanganan awal kegawatdaruratan sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan. Berdasarkan analisais situasi yang dilakukan terhadap mitra adalah karyawan Home Industry Shuttlecock di Desa Sumber Porong Kecamatan Lawang didapatkan beberapa permasalahan, antara lain keterbatasan tenaga kerja yang harus terlatih di bidangnya, keterbatasan pengetahuan terutama di bidang kecelakaan kerja, dan pelaksanaan teknis pekerjaan sebagian besar pengusaha home industry shuttlecock belum memenuhi standar keamanan kerja dimana dalam industri ini seringkali terjadi kecelakaan kerja terutama dalam proses pengolahan bahan baku. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan keterampilan penggunaan emergency kit dasar untuk penanganan awal kegawatdaruratan kecelakaan kerja pada home industry shuttlecock. Metode yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan pekerja dan pemilik home industry shuttlecock adalah melalui pelatihan penanganan awal kegawatdaruratan kecelakaan kerja dan bantuan list set alat kegawatdaruratan kecelakaan kerja beserta fungsinya. Sasaran kegiatan ini adalah karyawan Home Industry Shuttlecock di Desa Sumber Porong Kecamatan Lawang sebanyak 10 orang. Penyuluhan dan demonstrasi efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang penggunaan emergency kit dasar untuk kegawatdaruratan

    Perbedaan Tingkat Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Gempa Bumi Pada Sekolah Dasar Daerah Pesisir Dan Daerah Perkotaan

    No full text
    Gempa bumi adalah suatu kejadian/peristiwa yang umum terjadi di muka bumi ini, tidak terkecuali di negara Indonesia. Gempa bumi yaitu suatu debaran asli dari dalam bumi, yang bersumber dari dalam bumi kemudian lalu merambat menuju ke atas permukaan bumi akibat dari bumi pecah dan bergeser dengan sangat keras . Selama 2014, terdapat 386 kabupaten/ kota dengan total penduduk sebanyak157 juta jiwa terpajan sedang sampai tinggi dari adanya gempa di Indonesia. Dari total kerusakan infrastruktur, pada sektor pendidikan mengalami kerusakan sebanyak 10% yang meliputi rusaknya bangunan dan fasilitas sekolah seperti gedung sekolah. Salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya korban akibat bencana gempa bumi adalah karena kurangnya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi terjadinya bencana tersebut. Sebagian besar korban dari bencana tersebut adalah anak usia sekolah dan lansia. Oleh karena sekolah merupakan ‘ruang publik’ dengan tingkat kerentanan tinggi, maka diperlukan tindakan untuk mengatasi bencana di sekolah. Upaya ini merupakan agenda penting bersama dan tanggung jawab dari warga sekolah dan para pemangku kepentingan sekolah dalam hal ini kepala sekolah sebagai penanggungjawab sekolah.. Penelitian menggunakan deskriptif observasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 34 kepala sekolah dari sekolah yang berlokasi di perkotaan dan 34 kepala sekolah dari sekolah yang berlokasi di 5 daerah pesisir. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan p value (sig)> 0,05 yaitu 1,00 >0,05 yang bermakna tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kesiapsiagaan terhadap bencana pada Sekolah Dasar daerah pesisir dan daerah perkotaan. Akan tetapi dari skor rata-rata yang dicapai, Sekolah Dasar daerah perkotaan memiliki skor yang lebih tinggi yaitu sebesar 24,3 daripada daerah pesisir sebesar 17,5. Diharapkan sekolah dasar memiliki kesadaran pentingnya kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Kesadaran ini akan menjadikan sekolah lebih mandiri dalam menggali informasi mengenai kesiapsiagaan bencan

    Peer Review APLIKASI METODE TRIAGE ”EMERGENCY SEVERITY INDEX( ESI)” TERHADAP KETEPATAN PENENTUAN TINGKAT KEGAWATDARURATAN OLEH MAHASISWA PROGRAM S1 KEPERAWATAN

    Get PDF
    Triage merupakan salah satu skill yang wajib dikuasai seorang perawat yang telah dipelajari semenjak pada masa pendidikan keperawatan. Terdapat beberapa jenis triage, salah satunya adalah metode Emergency Severity Index (ESI). Metode ESI merupakan metode triage dengan prinsip memprioritaskan kegawatdaruratan pasien berdasarkan banyaknya jumlah kebutuhan medis yang di butuhkan. Tujuan pelitian ini adalah mengetahui efektifitas metode triage ESI terhadap ketepatan penentuan tingkat kegawatdaruratan pada mahasiswa program S1 keperawatan. Penelitian ini menggunakan metode one grup pretest postes dan menggunakan metode purposive sampling sejumlah 85 mahasiswa program S1 keperawatan dengan menetapkan kriteria inklusi untuk menghomogenkan sample. Intrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner kasus klinik dan edukasi bagan ESI. Uji statistik menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan p value sebesar 0.018, dapat disimpulkan terdapat perbedaan pemahaman prioritas kegawatdaruratan sebelum dan sesudah pengenalan metode pengenalan metode. Peneletian selanjutnya diharapkan mengaplikasikan metode pembelajaran triage yang menarik dan inovatif serta menganalisa efektifitasnya sebagai sarana pemahaman prioritas kasus-kasus kegawatdaruratan
    corecore